Senin, 24 Oktober 2011

Buka Aura

Aura dipandang sebagai sebuah pancaran energi di wajah seseorang. Meski sebenarnya aura melingkupi seluruh tubuh. Aura cenderung berubah-ubah mengikuti kondisi mental seseorang. Secara umum warna aura bisa merah, hitam, kuning, biru, dll. Terkadang aura seseorang terbentuk dari kombinasi warna-warna tersebut.

Contoh, seseorang yang sedang kesulitan ekonomi, maka cenderung auranya hitam. Tapi apabila terdapat sedikit aura biru, menunjukkan orang tersebut masih berpeluang bangkit kembali usahanya.

Di samping itu, seseorang berkulit putih bisa saja memiliki aura gelap dan kusam. Sebaliknya, berkulit hitam seringkali memancarkan aura cerah, terang dan sedap dipandang.

“Tetapi tidak mudah melihat atau mendeteksi aura, bahkan kita dapat tertipu dengan penampilan seseorang,”
Contoh seorang pria macho, berpenampilan menarik dan pandai bicara, seringkali berhasil memperdaya kaum wanita. Padahal, jika dideteksi aura pria tersebut bisa saja memancarkan warna buruk.

“Seseorang yang berniat jelek dan sudah dalam tahap hendak melakukan perbuatan jeleknya itu, juga bisa terlihat dari pancaran auranya,” ujarnya. Sejauh ini, deteksi aura melalui fotografi dapat dilakukan atau yang dikenal dengan istilah fotografi Kyrlian, lanjutnya.

Lebih jauh dikatakan, keadaan mental atau psikis yang memperburuk pancaran aura seseorang bermacam-macam, seperti: kesulitan ekonomi, frustasi, patah hati, tidak percaya diri, dll. Apabila tidak segera diperbaiki, akan mempengaruhi dinamika hidup orang tersebut.

Upaya untuk menimbulkan pesona aura agar tampak lebih cerah, terang, tajam dan bercahaya ini sesungguhnya tidak terlalu sulit bagi yang mau berusaha. Rahasia dibalik pesona aura ini.

“Alam semesta ini mengandung energi kosmis yang dapat mempengaruhi aura seseorang. Bisa terjadi gesekan yang dapat menurunkan pancaran aura. Namun juga mengandung energi yang dapat memperbagus pesona aura,”.

Apa kiatnya agar aura bisa mempesona?

“Positive thingking atau berpikiran positif dalam menghadapi semua persoalan hidup. Juga selalu berprasangka baik kepada Tuhan, karena Tuhan mengikuti persangkaan hambaNya,”.


Selanjutnya dikatakan, berpikir positif merupakan dasar utama seseorang yang ingin memperbaiki pesona auranya. Misalkan, ketika sedang dilanda frustasi karena belum mendapatkan pekerjaan, maka upayakan terus berpikir positif bahwa suatu saat akan mendapatkan pekerjaan.

“Berpikir positif ini berlaku untuk semua kondisi apapun yang dihadapi, Ini akan mempengaruhi energi kosmis,”

ZIKRULLAH

Apabila sudah terbiasa dengan berpikir positif, langkah berikutnya adalah mengumpulkan energi kosmis yang bersifat positif ke dalam tubuh. Upaya ini dapat dilakukan melalui zikir.

“Zikrullah dapat mengubah aura buruk menjadi bagus, “
Di dalam tubuh seseorang terdapat 6 titik zikir yaitu lathifatul qolb, lathifatul sirr, lathifatul khofi, lathifatul agfha, latifatul nafs dan lathifatul ruh. Keenam titik yang bersifat ghoib ini harus dihidupkan melalui zikir .

Melalui proses latihan yang rutin dan bertahap, maka keenam titik ini akan hidup. Ciri utama titik ini telah hidup yaitu adanya semacam getaran atau kedutan yang agak lama di bagian titik-titik zikir tersebut. Apabila sudah sampai dalam taraf ini, maka secara otomatis pesona auranya akan menjadi lebih bagus.

“Cukup satu saja titik zikir dalam tubuh hidup, maka aura seseorang dengan sendirinya terpancar lebih tajam dan bagus. Apalagi jika semua titik zikir tersebut telah hidup,”.

Zikir semacam ini biasa dilakukan dalam kelompok sufi atau tarekat-tarekat, seperti Tarekat Naqsyabandiyah-Qodiriah. Itulah sebabnya, dibutuhkan seorang pembimbing agar lebih cepat mendapatkan hasil.

Makhluk gaib atau khodam juga bisa berperan dalam mengubah aura seseorang, tetapi bersifat manipulatif dan sementara. Contohnya, dengan memasang susuk (baik susuk emas, berlian, dll)

“Aura bisa terlihat bagus karena adanya pengaruh khodam tertentu dari susuk yang dipasang dalam tubuh. Tetapi cenderung tidak bertahan lama dan mudah diketahui orang. Sebaiknya dengan zikrullah saja. Sebab mendapatkan pahala dari Allah SWT dan bertahan lebih lama.”

“Manfaat memiliki pesona aura yang bagus sangat besar. Selain dapat mengenal jatidiri, mudah diterima dalam pergaulan, juga lebih mendekatkan rezeki,”

Kalau kita pergi ke rumah sakit, laboratium, atau ke pusat-pusat penelititan fungsi otak manusia, maka kita bisa menemui EEG atau electroencephalogram dan Brain Mapping. Kedua alat tersebut digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping hanya memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembulu darah otak, benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau Gelombang Otak (Brainwave) yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa kondisi kesadaran.
Getaran atau frekwensi adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz (hertz). Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat bawah Gelombang Otak (Brainwave) berkaitan dengan kondisi pikiran. Saya akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi Gelombang Otak (Brainwave) dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.
GAMMA (16 hz - 100 hz)


Gelombang Gamma

Gelombang Gamma cenderung merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling cepat. Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan. Kondisi Gamma adalah kondisi dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz)


Gelombang Beta

Merupakan Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda. Frekwensi beta adalah keadaan pikiran Anda sekaran ini, ketika Anda duduk di depan komputer membaca artikel ini. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz). Gelombang Beta di perlukan otak ketika Anda berpikir, rasional, pemecahan masalah, dan keadaan pikiran di mana Anda telah menghabiskan sebagian besar hidup Anda.

Sensori Motor Rhytm (12 hz - 16 hz)


Gelombang Sensori Motor Rhytm

SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .

ALPHA ( 8 hz - 12 hz )


Gelombang Alpha

Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tAnda-tAnda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas gelombang alpha pada saat Anda bermimpi. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar

THETA ( 4 hz - 8 hz )


Gelombang Theta

Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. TAnda-tAndanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.

Dengan latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang Otak (Brainwave) Theta untuk tujuan yang lebih besar, yaitu memasuki kondisi meditasi yang sangat dalam, namun, biasanya begitu Anda telah mencapai theta, Anda menjadi mudah tertidur. Disinilah alasan bahwa gelombang Alpha adalah keadaan utama untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda. Jika Anda ingin bereksperimen dengan meditasi melalui Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur.

Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.

Pernahkah Anda mendengar berita kecelakaan yang menewaskan banyak korban, tapi keajaiban terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat dari kecelakaan maut tersebut. Gelombang Otak (Brainwave) theta juga dikenal sebagai "gelombang ajaib", karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama. Dengan dasar inilah "GOD SPOT" ditemukan.


Delta (0.5 hz - 4 hz)


Gelombang Delta

Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase Delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap. Gelombang Delta adalah gelombang yang paling rendah pada otak Anda, otak tidak akan pernah mencapai frekwensi 0 hz, karena jika otak Anda dalam kasus ini Anda akan mati!

Schumann Resonance (7.83 hz)
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.

Penemuan baru dibidang frekwensi dan Gelombang Otak (Brainwave) manusia oleh Dr. Jeffrey D. Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih ada gelombang dan frekwensi lain dibawah Delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta diatas.

METODE STIMULASI GELOMBANG OTAK
Stimulasi Gelombang Otak (Brainwave) adalah fenomena yang alami, sama alaminya dengan teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengarkan telinga bisa menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang frekwensinya sama dengan frekwensi suara yang kita dengar. Hal ini sama saja dengan hukum fisika pada dua garpu tala.

Apabila ada dua buah garpu tala yang senada, apabila salah satu garpu tala diketuk T1 (digetarkan), lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garpu tala lain T2 , yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut bergetar, dengan nada yang sama. Maka garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala T1 .

Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat Gelombang Otak (Brainwave) manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya.
Animated Purple Gitter Skull